Sinopsis Train to Busan: Pelarian Mencekam dari Serangan Zombie
Bandung – Train to Busan karya Yeon Sang-ho adalah film zombie paling menghibur meski sudah rilis sejak tahun 2016. Film ini diawali dengan sebuah truk melintasi sebuah area yang dijaga orang-orang berbaju pelindung. Area tersebut nampak berbahaya karena suatu wabah atau radiasi.
Diceritakan tokoh Seok-woo (Gong Yoo) adalah seorang workaholic yang bercerai. Dia tinggal bersama ibunya dan hampir tidak menghabiskan waktu dengan putrinya Su-an (Kim Su-an).
Untuk menebus momen yang agak canggung tersebut, Seok-Woo setuju untuk mewujudkan keinginan Su-an. Yakni sebuah perjalanan ke rumah ibunya di Busan yang 280 mil jauhnya. Hanya satu jam perjalanan kereta dari Seoul.
Pada saat kereta akan berangkat, ada seorang wanita yang memiliki bekas gigitan di lutut memasuki gerbong kereta. Rupanya wanita tersebut sudah terkena wabah yang menjadikannya zombie, atau menjadi mayat hidup yang mampu menginfeksi dan memakan sesama manusia dengan satu gigitan. Awalnya, ia menggigit seorang petugas wanita, yang kemudian hampir sebagian besar penumpang kereta tersebut terinfeksi dan menjadi zombie.
Kepanikan yang mencekam terjadi, saling serang dan kejar-kejaran terasa menegangkan bagi penumpang lain yang belum terjangkit. Selama beberapa tahun, film tentang mayat hidup pada dasarnya dibangun di atas dasar ketakutan terhadap ancaman sesama manusia. Seperti contoh lain ada film I Am Legend yang diperankan Will Smith keluaran tahun 2007.
Train to Busan membangun gagasan bahwa di hari-hari tergelap kita sekalipun, kita perlu saling menjaga. Mereka yang berdiri diatas si lemah untuk menyelamatkan diri, maka itulah yang akan menderita. Film ini menjadi film aksi yang awalan ceritanya cukup sederhana, namun ketegangannya cukup terasa.
Di awal film, Seok-woo memberi tahu putrinya, “Pada saat seperti ini, jagalah dirimu sendiri,” tetapi dia belajar bahwa ini bukan nasihat yang harus kita jalani atau wariskan kepada anak-anak kita.
Dalam film, diceritakan para penyintas “Train to Busan” berhasil selamat dengan beruntung karena pengorbanan orang lain. Film ini menangkap bagaimana kepanikan dapat membuat kita semua menjadi monster, dan tanggung jawab kita untuk mengatasi naluri dasar di saat krisis.
Selain disuguhkan ketegangan-ketegangan pada setiap segmen, film ini juga akan membuat berurai air mata ketika melihat bagaimana perjuangan dan pengorbanan seorang ayah untuk menyelamatkan anaknya.
Di balik Seok-woo yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, ternyata ia sangat menyayangi putrinya lebih dari apa pun. Ia bahkan rela mengorbankan hidupnya untuk membuat Su-an agar tetap selamat dan melanjutkan hidup.
Nyaris tidak mungkin jika kamu tidak terhibur dengan film ini. Dengan banyak karakter yang sifatnya menyenangkan dan ada juga yang menjengkelkan, film ini menyuguhkan zombie menakutkan dan situasi yang tidak hanya sekedar mengagetkan untuk menakut-nakuti penonton.
Meski sudah rilis lama, Train to Busan wajib kembali ditonton dengan keseruan yang tidak akan pernah pudar meski sudah disaksikan berkali-kali.
Post Comment